Dunia membuka mata, di pagi tersibak menyeru gema kemerdekaan.
Bukan hari yang lain, sudah biasa merasa embun di ubun ubun, pun dingin merajuk mesra.
Bukan sia sia yang mengalir di comberan penuh tak warna, ini hari kita : kita taklukkan.
Seberapa tangguh dada menerima masalah, seperkasa apa mata menantang was was.
0 comments:
Posting Komentar