Aku tak dapat membayangkan kekecewaan matahari dalam leleh paling panasnya, di perkasanya menekan amarah.
Kamis, 16 Oktober 2008
Mengenai Kecewa dan Senyum Matahari
Di usia abad abad lelehan serat panjang, matahari masih saja selembut itu. Aku juga rasakan dengan kebingungan, "angin menderu badai juga, ombak ngamuk rumah, pun tanah nganga lobang gempa tektonik." Tapi matahari masih saja ramah pada daun, manusia rakus, bibir gunung.
0 comments:
Posting Komentar