Seorang kawan, namanya Sastro ( bukan sebenarnya ). Ia kawanku kuliah di Unmuh Ponorogo. Berbekal satu kata "nekad", ia melalui terjal-terjal kesehariannya di rumah kakek tua. Nderek. Kakek tua yang bawel, dan penuh peraturan. Yang ditinggal anak-anaknya oleh karena keadaan mengharuskan demikian. Pekerjaan kadang membelenggu seseorang untuk melanglang jauh. Meninggalkan kampung halaman, melepas orang tua yang sendirian. Kesepian. Dan Sastro lah yang menemani keseharian kakek itu. Sampai ajal menjemput, demikian perjanjian anak-anaknya dengan Sastro. Tentu dengan imbalan yang pantas: Sastro bisa kuliah dengan keterbatasan dana. Nekad mengantarnya ke jenjang lebih tinggi, seperti juga impiannya yang tak pernah berhenti.
Ini kawanku sekelas yang berbeda lagi, sebut saja Miko. Tentu bukan aslinya. Ia aktif dalam organisasi. Nyambi kerja dengan ngeles anak-anak SD. Semua waktunya padat, namun tetap saja biaya kuliah membelitnya di akhir semester awal. Waktu itu rame-ramenya ngambil IP,dan ia begitu menderitanya hanya jadi penonton, karena administrasi menghalanginya untuk menikmati hasil ujiannya. Belum lunas berarti menyiapkan diri jadi buronan. Seperti dikejar-kejar sesuatu. Dan nyatanya memang tanggungan mengganggu tidur nyenyaknya. Ia juga tak berhenti sebenarnya, beberapa hari mengorbankan tubuhnya dengan lembur di sana sini. Masalah belum selesai. Biaya terlalu banyak. Padahal teman yang lain sudah sibuk pemrograman semester dua. Namun tekadnya tak kerdil. Di sore yang basah, ia mengirim SMS kepadaku: "motorku ilang". Dan aku dengan pendek menjawab: "Ga apa-apa. Yang penting jalan terus." Ia menjual motornya, yang biasa mengawalnya berpetualang. Ia mengorbankan sesuatu yang benar. Pendidikan mahal, untuk siapapun yang merasa tak mampu. Namun ketakmampuan pun bisa dipadamnkan dengan satu tekad yang tidak cemen. Spirit.
Ketangguhan seseorang melawan keapaadanyaan. Pada akhirnya endingnya ada 2 : happy or sad. Tentu semua orang kepingin happy ending, seperti film India itu. Spirit. Tekad akan merubah krisis menjadi solusi. Semoga.